Banyak ahli gizi menyarankan
penderita obesitas untuk mengkonsumsiberas merah sebagai sumber karbohidrat. Pasalnya beras merah memilihi
karbohidrat kompleks yang membuat perut kenyang lebih lama.
Ternyata berdasarkan eksperimen
terhadap tikus, khasiat lain dari beras
merah bagi penderita obesitas, kembali ditemukan. Beras merah ternyata
mampu mengurangi hasrat untuk mengkonsumsi makanan berlemak tinggi.
Manfaat ini diharapkan dapat
membantu menurunkan obesitas maupun diabetes pada manusia. Hal ini dilansir
oleh jurnal American Diabetes Association dari penelitian tim rof. Hiroyuki
Masuzaki di Univesitas Ryukyu, Okinawa, Jepang, Senin 30 Juli 2012.
Dalam penelitiannya, sekelompok
tikus diberi pilihan makanan, yakni makanan tinggi lemak dan asupan makanan
sehat. Tikus—seperti juga mamalia lain termasuk manusia—akan memilih makanan
berlemak saat kelaparan. Akibatnya para tikus mengalami kegemukan.
Namun ketika peneliti mengganti
separuh asupan karbohidrat dengan beras merah, para tikus memilih makanan sehat
dan berhasil mengurangi berat badan mereka. Ketika asupan karbohidrat diganti
dengan beras putih, para tikus kembali memilih makanan berlemak. Saat tim
mengekstrak gamma oryzanol dari beras merah untuk para tikus, mereka kembali
memilih makanan sehat.
Manfaat beras merah pun langsung nampak dalam penelitian. Karena
kandungan zat dalam beras merah menyerap lemak dalam pencernaan, kadar gula dan
lemak dalam darah menurun. Namun saat tikus mengkonsumsi makanan berlemak, otak
bagian hipotalamus yang mengendalikan nafsu makan tertekan sehingga kecanduan
lemak.
Tim berencana melakukan
penelitian terhadap 50 orang pada musim gugur mendatang. Para responden akan
diberi suplemen yang terbuat dari gamma-oryzanol. “Beras merah sangat aman dan manusia telah mengkonsumsinya selama
berabad-abad. Kami berharap dapat mengembangkan suplemen untuk mengatasi
obesitas dan diabetes,” ujar Masuzaki.
Sumber: Tempo
0 komentar:
Posting Komentar