Beras Merah Sangat Baik untuk
Perkembangan Otak Janin dan Turunkan Kolesterol Ibu Hamil
Warnanya yang merah dan rasanya
yang asing di lidah masyarakat, membuat beras merah ini tak lazim dikonsumsi.
Padahal kalau ditilik lebih jauh, beras merah luar biasa istimewa dibandingkan
kerabatnya, beras putih. Bahkan sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
Jangan remehkan beras merah.
Beras merah bukan hanya tidak berefek negatif bagi ibu hamil dan janin, bahkan
memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik daripada beras putih. Beras merah
baik dikonsumsi oleh anak-anak sejak mereka boleh makan makanan padat. Agar
mereka terbiasa dan tidak asing dengan rasa beras tersebut.
Kandungan Gizi Super
Banyak faktor yang membuat beras
merah lebih unggul dibandingkan beras putih. Pertama, beras merah diolah bukan
dengan cara digiling seperti beras biasa, melainkan ditumbuk sehingga beras
merah masih memiliki kulit ari yang sudah tidak dimiliki beras biasa.
Kulit ari beras merah mengandung
lemak esensial dan serat. Lemak esensial ini merupakan penghasil EPA dan DHA
yang sangat baik untuk perkembangan otak janin selama dalam kandungan.
Sedangkan untuk sang ibu hamil, beras merah dapat menurunkan kolesterol darah,
salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Selain dua keunggulan itu, beras
merah juga sebagai sumber utama karbohidrat. Protein, tiamin, fosfor dan
kalsium juga terkandung di dalam beras merah. Bahkan jika ditimbang kandungan
vitamin dan mineralnya, beras merah tetap lebih unggul: 2 - 3 kali lipat dari
beras biasa.
Beras merah mengandung tiamin
(vitamin B1) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Jika
kekurangan tiamin, bisa mengganggu sistem syaraf dan jantung. Ini diawali
dengan gejala nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah
lelah, ‘kesemutan,’ jantung berdebar dan refleks berkurang.
Anti Oksidan
Keunikan lainnya, beras merah
mengandung Selenium yang merupakan elemen kelumit (trace element), yang
merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidae. Sederhananya,
selenium berguna sebagai anti oksidan yang mencegah kerusakan sel. Memang hanya
sedikit sekali dibutuhkan, tapi sangat penting. Sehingga siapapun yang
mengonsumsi beras merah dapat mencegah kanker dan jantung koroner.
Beras merah juga sangat
bermanfaat untuk memperlancar diet. Ini karena banyaknya kandungan serat yang
terdapat dalam beras merah. Dengan kata lain, dengan mengonsumsi beras merah
dapat membantu mengurangi penyerapan lemak. Dengan tingginya serat, otomatis
buang air menjadi lebih lancar dan makanan tidak tersimpan terlalu lama di
dalam tubuh.
Selain itu serat juga menimbulkan
rasa kenyang lebih lama. Karena, tubuh memerlukan waktu yang lama untuk
mencernanya, dan akan segera terbuang melalui kotoran.
Tak Perlu Mencuci Lebih Lama
Untuk mengolah beras merah tidak
jauh berbeda dengan beras biasa. Malah, kelebihan pengolahan beras merah tidak
memerlukan pencucian terlalu lama. Karena pada beras merah memiliki kemungkinan
yang sangat kecil terdapat pemutih atau zat warna lain, karena adanya kulit ari
yang masih melindungi. Malah, jika dilakukan proses pencucian terlalu lama,
dikhawatirkan dapat mengurangi vitamin larut air seperti B1, B6, tiamin,
tiasin, dan sebagainya.
Selain itu, beras merah sebaiknya
tidak dipanaskan terlalu tinggi. Pemanasan tinggi dapat merusak kandungan
proteinnya. Sebaiknya setelah memasak beras merah, jangan dimasukkan ke dalam
mesin penghangat terlalu lama.
Dengan setumpuk keunggulan
seperti itu, mengapa musti mengedepankan kebiasaan lidah Anda? Segeralah
beralih ke beras merah, baik untuk ibu hamil, menyusui maupun anak-anak. Ayah juga
boleh ikut menyantapnya.
Dr. Dono Baswardono, Psych,
Graph, AISEC, MA, Ph.D – Sexologist, Pschoanalyst, Graphologist, Marriage &
Family Therapist.
0 komentar:
Posting Komentar